Kamis, 26 Agustus 2010

Langsing dengan Dua Gelas Air Sebelum Makan

VIVAnews - Lupakan pil atau makanan diet berharga mahal. Cara paling aman dan murah serta sederhana untuk menurunkan berat badan adalah minum dua gelas air putih sebelum makan.
Orang yang minum dua gelas air sebelum makan, berat badannya lebih banyak berkurang dibandingkan mereka yang menghitung jumlah kalori. Meskipun beberapa jenis obat bisa memotong kemampuan tubuh untuk menyerap lemak dengan membuat otak merasa kenyang, air hanya mengisi perut.
Peneliti dari Amerika Serikat membandingkan orang berdiet dengan minum air sebelum makan dan yang benar-benar memperhatikan asupan makanan dan kalori dalam tubuhnya. Selama tiga bulan, orang yang minum dua gelas air sebelum makan, berat badannya turun rata-rata 7 kg, dan 2kg lebih banyak dibandingkan yang tidak minum air.
"Seseorang harus minum lebih banyak air putih dan mengurangi gula. Itu adalah cara paling sederhana mengatur berat badan," kata salah satu peneliti, Dr. Brenda Davy, dari Virginia Polytechnic Institute and State University, seperti dikutip dari Daily Mail.
Dalam penelitian sebelumnya, Dr, Brenda menemukan seseorang yang minum air akan makan 75 hingga 90 kalori lebih sedikit. Air putih memang memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah untuk menurunkan berat badan secara sehat. Jika perut Anda penuh dengan air, maka perut akan terasa lebih penuh dan makan pun menjadi lebih sedikit.

Senin, 26 Juli 2010

SOLUSI penyakit asma

Penyakit Asma (Asthma) adalah suatu penyakit kronik (menahun) yang menyerang saluran pernafasan (bronchiale) pada paru dimana terdapat peradangan (inflamasi) dinding rongga bronchiale sehingga mengakibatkan penyempitan saluran nafas yang akhirnya seseorang mengalami sesak nafas. Penyakit Asma paling banyak ditemukan di negara maju, terutama yang tingkat polusi udaranya tinggi baik dari asap kendaraan maupun debu padang pasir.
Penyebab Penyakit Asma

Sampai saat ini penyebab penyakit asma belum diketahui secara pasti meski telah banyak penelitian oleh para ahli. Teori atau hypotesis mengenai penyebab seseorang mengidap asma belum disepakati oleh para ahli didunia kesehatan.

Namun demikian yang dapat disimpulkan adalah bahwa pada penderita asma saluran pernapasannya memiliki sifat yang khas yaitu sangat peka terhadap berbagai rangsangan (bronchial hyperreactivity = hipereaktivitas saluran napas) seperti polusi udara (asap, debu, zat kimia), serbuk sari, udara dingin, makanan, hewan berbulu, tekanan jiwa, bau/aroma menyengat (misalnya;parfum) dan olahraga.

Selain itu terjadinya serangan asma sebagai akibat dampak penderita mengalami infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) baik flu ataupun sinisitis. Serangan penyakit asma juga bisa dialami oleh beberapa wanita dimasa siklus menstruasi, hal ini sangat jarang sekali.

Angka peningkatan penderita asma dikaitkan dengan adanya faktor resiko yang mendukung seseorang menderita penyakit asma, misalnya faktor keturunan. Jika seorang ibu atau ayah menderita penyakit asma, maka kemungkinan besar adanya penderita asma dalam anggota keluarga tersebut.

Tanda dan Gejala Penyakit Asma

Adapun tanda dan gejala penyakit asma diantaranya :

- Pernafasan berbunyi (wheezing/mengi/bengek) terutama saat mengeluarkan nafas (exhalation). Tidak semua penderita asma memiliki pernafasan yang berbunyi, dan tidak semua orang yang nafasnya terdegar wheezing adalah penderita asma!
- Adanya sesak nafas sebagai akibat penyempitan saluran bronki (bronchiale).
- Batuk berkepanjangan di waktu malam hari atau cuaca dingin.
- Adanya keluhan penderita yang merasakan dada sempit..
- Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara karena kesulitannya dalam mengatur pernafasan.

Pada usia anak-anak, gejala awal dapat berupa rasa gatal dirongga dada atau leher. Selama serangan asma, rasa kecemasan yang berlebihan dari penderita dapat memperburuk keadaanya. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat.

Cara Menghindari Serangan Asma

Langkah tepat yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan asma adalah menjauhi faktor-faktor penyebab yang memicu timbulnya serangan asma itu sendiri. Setiap penderita umumnya memiliki ciri khas tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan asmanya.

Setelah terjadinya serangan asma, apabila penderita sudah merasa dapat bernafas lega akan tetapi disarankan untuk meneruskan pengobatannya sesuai obat dan dosis yang diberikan oleh dokter.

Penanganan dan Pengobatan Penyakit Asma

Penyakit Asma (Asthma) sampai saat ini belum dapat diobati secara tuntas, ini artinya serangan asma dapat terjadi dikemudian hari. Penanganan dan pemberian obat-obatan kepada penderita asma adalah sebagai tindakan mengatasi serangan yang timbul yang mana disesuaikan dengan tingkat keparahan dari tanda dan gejala itu sendiri. Prinsip dasar penanganan serangan asma adalah dengan pemberian obat-obatan baik suntikan (Hydrocortisone), syrup ventolin (Salbutamol) atau nebulizer (gas salbutamol) untuk membantu melonggarkan saluran pernafasan.

Pada kasus-kasus yang ringan dimana dirasakan adanya keluhan yang mengarah pada gejala serangan asma atau untuk mencegah terjadinya serangan lanjutan, maka tim kesehatan atau dokter akan memberikan obat tablet seperti Aminophylin dan Prednisolone. Bagi penderita asma, disarankan kepada mereka untuk menyediakan/menyimpan obat hirup (Ventolin Inhaler) dimanapun mereka berada yang dapat membantu melonggarkan saluran pernafasan dikala serangan terjadi.

Kamis, 24 Juni 2010

KONFLIK DALAM MASYARAKAT DAN ORGANISASI

MANAJEMEN KONFLIK ORGANISASI: Defenisi dan Teori



Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku maupun pihak luar dalam suatu konflik. Manajemen konflik termasuk pada suatu pendekatan yang berorientasi pada proses yang mengarahkan pada bentuk komunikasi (termasuk tingkah laku) dari pelaku maupun pihak luar dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan (interests) dan interpretasi. Bagi pihak luar (di luar yang berkonflik) sebagai pihak ketiga, yang diperlukannya adalah informasi yang akurat tentang situasi konflik. Hal ini karena komunikasi efektif di antara pelaku dapat terjadi jika ada kepercayaan terhadap pihak ketiga.
Menurut Ross (1993) bahwa manajemen konflik merupakan langkah-langkah yang diambil para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu yang mungkin atau tidak mungkin menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian konflik dan mungkin atau tidak mungkin menghasilkan ketenangan, hal positif, kreatif, bermufakat, atau agresif. Manajemen konflik dapat melibatkan bantuan diri sendiri, kerjasama dalam memecahkan masalah (dengan atau tanpa bantuan pihak ketiga) atau pengambilan keputusan oleh pihak ketiga. Suatu pendekatan yang berorientasi pada proses manajemen konflik menunjuk pada pola komunikasi (termasuk perilaku) para pelaku dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan dan penafsiran terhadap konflik.
Fisher dkk (2001:7) menggunakan istilah transformasi konflik secara lebih umum dalam menggambarkan situasi secara keseluruhan.

* Pencegahan Konflik, bertujuan untuk mencegah timbulnya konflik yang keras.

* Penyelesaian Konflik, bertujuan untuk mengakhiri perilaku kekerasan melalui persetujuan damai.

* Pengelolaan Konflik, bertujuan untuk membatasi dan menghindari kekerasan dengan mendorong perubahan perilaku positif bagi pihak-pihak yang terlibat.

* Resolusi Konflik, menangani sebab-sebab konflik dan berusaha membangun hubungan baru dan yang bisa tahan lama diantara kelompok-kelompok yang bermusuhan.


* Transformasi Konflik, mengatasi sumber-sumber konflik sosial dan politik yang lebih luas dan berusaha mengubah kekuatan negatif dari peperangan menjadi kekuatan sosial dan politik yang positif.

Tahapan-tahapan diatas merupakan satu kesatuan yang harus dilakukan dalam mengelola konflik. Sehingga masing-masing tahap akan melibatkan tahap sebelumnya misalnya pengelolaan konflik akan mencakup pencegahan dan penyelesaian konflik.

Sementara Minnery (1980:220) menyatakan bahwa manajemen konflik merupakan proses, sama halnya dengan perencanaan kota merupakan proses. Minnery (1980:220) juga berpendapat bahwa proses manajemen konflik perencanaan kota merupakan bagian yang rasional dan bersifat iteratif, artinya bahwa pendekatan model manajemen konflik perencanaan kota secara terus menerus mengalami penyempurnaan sampai mencapai model yang representatif dan ideal. Sama halnya dengan proses manajemen konflik yang telah dijelaskan diatas, bahwa manajemen konflik perencanaan kota meliputi beberapa langkah yaitu: penerimaan terhadap keberadaan konflik (dihindari atau ditekan/didiamkan), klarifikasi karakteristik dan struktur konflik, evaluasi konflik (jika bermanfaat maka dilanjutkan dengan proses selanjutnya), menentukan aksi yang dipersyaratkan untuk mengelola konflik, serta menentukan peran perencana sebagai partisipan atau pihak ketiga dalam mengelola konflik. Keseluruhan proses tersebut berlangsung dalam konteks perencanaan kota dan melibatkan perencana sebagai aktor yang mengelola konflik baik sebagai partisipan atau pihak ketiga.

Teori-teori Konflik Teori-teori utama mengenai sebab-sebab konflik adalah:

a. Teori hubungan masyarakat

Menganggap bahwa konflik disebabkan oleh polarisasi yang terus terjadi, ketidakpercayaan dan permusuhan di antara kelompok yang berbeda dalam suatu masyarakat.

Sasaran: meningkatkan komunikasi dan saling pengertian antara kelompok yang mengalami konflik, serta mengusahakan toleransi dan agar masyarakat lebih bisa saling menerima keragaman yang ada didalamnya.

b. Teori kebutuhan manusia

Menganggap bahwa konflik yang berakar disebabkan oleh kebutuhan dasar manusia (fisik, mental dan sosial) yang tidak terpenuhi atau dihalangi. Hal yang sering menjadi inti pembicaraan adalah keamanan, identitas, pengakuan, partisipasi, dan otonomi.

Sasaran: mengidentifikasi dan mengupayakan bersama kebutuhan mereka yang tidak terpenuhi, serta menghasilkan pilihan-pilihan untuk memenuhi kebutuhan itu.

c. Teori negosiasi prinsip

Menganggap bahwa konflik disebabkan oleh posisi-posisi yang tidak selaras dan perbedaan pandangan tentang konflik oleh pihak-pihak yang mengalami konflik.




Sasaran: membantu pihak yang berkonflik untuk memisahkan perasaan pribadi dengan berbagai masalah dan isu dan memampukan mereka untuk melakukan negosiasi berdasarkan kepentingan mereka daripada posisi tertentu yang sudah tetap. Kemudian melancarkan proses kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak atau semua pihak.

d. Teori identitas

Berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh identitas yang terancam, yang sering berakar pada hilangnya sesuatu atau penderitaan di masa lalu yang tidak diselesaikan.

Sasaran: melalui fasilitas lokakarya dan dialog antara pihak-pihak yang mengalami konflik, sehingga dapat mengidentifikasi ancaman dan ketakutan di antara pihak tersebut dan membangun empati dan rekonsiliasi di antara mereka.

e. Teori kesalahpahaman antarbudaya

Berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh ketidakcocokan dalam cara-cara komunikasi di antara berbagai budaya yang berbeda.

Sasaran: menambah pengetahuan kepada pihak yang berkonflik mengenai budaya pihak lain, mengurangi streotip negatif yang mereka miliki tentang pihak lain, meningkatkan keefektifan komunikasi antarbudaya.

f. Teori transformasi konflik

Berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh masalah-masalah ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang muncul sebagai masalah sosial, budaya dan ekonomi.

Sasaran: mengubah struktur dan kerangka kerja yang menyebabkan ketidaksetaraan dan ketidakadilan termasuk kesenjangan ekonomi, meningkatkan jalinan hubungan dan sikap jangka panjang di antar pihak yang berkonflik, mengembangkan proses dan sistem untuk mempromosikan pemberdayaan, keadilan, perdamaian, pengampunan, rekonsiliasi, pengakuan.

Jumat, 19 Februari 2010

agregat suply terjemahan mbah google wikipedia

Agregat
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Artikel ini mungkin memerlukan pembersihan untuk memenuhi standar kualitas Wikipedia. Harap memperbaiki artikel ini jika Anda bisa. (Januari 2009)
Pertanyaan buku new.svg
Artikel ini membutuhkan catatan kaki untuk pemastian.
Silakan bantu memperbaiki artikel ini dengan menambahkan catatan kaki. Materi disertai rujukan dapat ditentang dan dihapus. (Januari 2009)
Kurva penawaran agregat menunjukkan tiga rentang: Keynes, Menengah, dan klasik.

Dalam ilmu ekonomi, penawaran agregat adalah total penawaran barang dan jasa yang dihasilkan oleh perekonomian nasional selama periode waktu tertentu. Ini adalah jumlah total barang dan jasa dalam perekonomian.
Isi
[hide]

* 1 Analisis
* 2 Berbeda cakupan
* 3 Lihat juga
* 4 Referensi
* 5 Pranala luar

[sunting] Analisis

Kadang-kadang "Z kurva" dalam "Keynesian salib" Diagram ini disebut sebagai "penawaran agregat." Kurva ini sering mewakili jumlah total produksi yang sesuai dengan jumlah total pendapatan di suatu negara selama periode waktu tertentu. Karena jumlah semua pendapatan yang diterima sesuai dengan jumlah dari semua produksi, ini digambar sebagai sebuah garis 45 derajat. Dalam diagram ini, total pengeluaran yang dikehendaki garis persilangan kurva Z ini, menentukan tingkat ekuilibrium produksi, pendapatan, dan pengeluaran.


Dalam teori neo-Keynesian dilihat di banyak buku pelajaran, sebuah "penawaran dan permintaan agregat" diagram digambar yang tampak seperti khas Marshallian diagram penawaran dan permintaan. Penawaran agregat (AS) kurva digambar sebagai biasanya miring ke atas dalam jangka pendek, karena kuantitas produksi agregat yang ditawarkan (Qs) meningkat rata-rata tingkat harga (P) naik.

Ada dua alasan utama mengapa Qs dapat bangkit sebagai P naik, yaitu, mengapa kurva AS miring ke atas:

A. Dalam dipengaruhi neoklasik-buku pelajaran, perlu untuk menaikkan harga untuk mencari keuntungan memotivasi perusahaan untuk meningkatkan output. Hal ini karena hasil yang semakin berkurang dan dengan demikian peningkatan biaya marjinal yang timbul karena salah satu atau lebih dari input atau faktor produksi tidak berubah dalam jangka pendek dan diasumsikan sepenuhnya bekerja di sepanjang waktu. Biasanya ini adalah peralatan modal tetap. SEBAGAI kurva yang ditarik diberi beberapa variabel nominal, seperti tingkat upah nominal.

Dalam jangka pendek, tingkat upah nominal diambil sebagai tetap. Dengan demikian, peningkatan laba yang lebih tinggi P menyiratkan membenarkan bahwa perluasan output. Dalam neoklasik jangka panjang, di sisi lain, tingkat upah nominal bervariasi dengan kondisi ekonomi. (Pengangguran yang tinggi menyebabkan penurunan upah nominal - dan sebaliknya.) Ini digunakan untuk membenarkan vertikal kurva penawaran agregat dalam jangka panjang.

B. Sebuah model alternatif dimulai dengan gagasan bahwa setiap perekonomian melibatkan sejumlah besar jenis input heterogen, termasuk peralatan modal tetap dan tenaga kerja. Kedua jenis utama dari masukan dapat menganggur. Miring ke atas-kurva AS muncul karena (1) beberapa harga input nominal adalah tetap dalam jangka pendek (seperti dalam teori neoklasik) dan (2) output meningkat, lebih banyak dan proses produksi yang lebih banyak menghadapi hambatan.

Pada tingkat yang rendah dari permintaan, ada banyak proses produksi yang tidak menggunakan peralatan modal tetap mereka sepenuhnya. Dengan demikian, produksi dapat ditingkatkan tanpa banyak di jalan yang menurun dan tingkat harga rata-rata tidak perlu naik banyak (jika sama sekali) untuk membenarkan peningkatan produksi. SEBAGAI kurva yang datar.

Di sisi lain, ketika permintaan tinggi, proses produksi telah beberapa input tetap menganggur. Dengan demikian, kemacetan yang umum. Setiap kenaikan permintaan dan produksi mendorong kenaikan harga. Dengan demikian, kurva AS curam atau vertikal.

Ini menyiratkan suatu kurva AS yang memiliki bentuk bundar mundur "L".

SEBAGAI ini ditargetkan oleh pemerintah "kebijakan sisi penawaran" yang dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas output nasional. Sebagai contoh, Pendidikan dan Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan, Breaking Trade Union Powers, Manfaat Reformasi, Kesejahteraan Reformasi, Pasar Buruh Reformasi.
[sunting] Berbeda cakupan

Pada umumnya ada tiga bentuk penawaran agregat (AS). Mereka adalah:

1. Penawaran agregat jangka pendek (SRAS) - Dalam jangka waktu selama perusahaan bisa mengubah jumlah tenaga kerja yang digunakan tetapi tidak modal (seperti membangun pabrik baru). Formulir ini menunjukkan apa yang terjadi pada perekonomian di bawah paling kendur, ketika sumber daya yang kurang dimanfaatkan. Pergeseran ke atas umumnya SRAS meningkatkan output (y), tetapi tidak meningkatkan harga (P). Para kurva SRAS hampir sempurna horisontal. Konsep adalah bahwa upah (harga tenaga kerja) tidak berubah selama jangka pendek.
2. Penawaran agregat jangka panjang (LRAS) - Dalam jangka panjang, hanya modal, tenaga kerja, dan teknologi mempengaruhi LRAS dalam model makroekonomi karena pada titik ini segalanya dalam perekonomian diasumsikan dimanfaatkan secara optimal. Pada kebanyakan situasi, para LRAS dipandang sebagai statis karena menggeser paling lambat tiga. Yang LRAS ditampilkan sebagai vertikal sempurna, mencerminkan ekonom 'keyakinan bahwa perubahan dalam permintaan agregat (AD) memiliki hanya sementara perubahan pada output total perekonomian.
3. Penawaran agregat jangka menengah (MRAS) - Sebagai seorang sementara antara SRAS dan LRAS, bentuk yang MRAS miring ke atas dan mencerminkan ketika modal serta tenaga kerja dapat berubah. Lebih spesifik lagi, penawaran agregat jangka Menengah adalah seperti ini untuk tiga alasan teoritis, yaitu Sticky-Upah Teori, para Sticky-Price Theory dan persepsi yang salah grafik Theory.When penawaran agregat dan permintaan model ini, biasanya digambarkan MRAS setelah permintaan agregat (AD), SRAS, dan LRAS telah digambarkan, dan kemudian ditempatkan sehingga Kesetimbangan terjadi pada titik yang sama. Yang MRAS kurva dipengaruhi oleh modal, tenaga kerja, teknologi, dan tingkat upah.

Dalam standar permintaan penawaran agregat model, output (y) adalah sumbu x dan harga (P) adalah sumbu y. Peningkatan permintaan agregat menggeser kurva AD ke kanan, membawa titik ekuilibrium horizontal sepanjang SRAS hingga mencapai AD baru. Hal ini adalah ekuilibrium jangka pendek.

Tidak ada satu kurva MRAS melainkan, itu terdiri dari jumlah yang tak terhingga kurva bahwa kemajuan dari kurva SRAS ke kurva LRAS. Kita dapat menciptakan MRAS kurva untuk menunjukkan hal-hal yang lebih jelas. Kadang-kadang, kami melewatkan ekuilibrium SRAS sama sekali dan langsung di sepanjang kurva MRAS; kesetimbangan baru di mana AD dan kurva MRAS berpotongan: media-ekuilibrium.

Akhirnya, ekuilibrium jangka panjang adalah di persimpangan LRAS AD dan kurva. Umumnya, anak panah digunakan untuk menunjukkan perkembangan dari ekuilibrium jangka pendek, jangka menengah, untuk posisi jangka panjang.

agregate demand terjemahan mbah google

Komponen

Sebuah kurva permintaan agregat adalah jumlah kurva permintaan individu untuk berbagai sektor ekonomi. Permintaan agregat biasanya digambarkan sebagai penjumlahan linear empat sumber permintaan yang terpisah. [3]

Yd = C + I + G + (X-M) \

di mana

* C \ adalah konsumsi = ac + bc (Y - T),
* I \ adalah Investasi,
* G \ adalah pengeluaran Pemerintah,
* NX = X - M \ adalah Net ekspor,
o X \ adalah total ekspor, dan
o M \ adalah total impor = am + bm (Y - T).

Keempat bagian utama, yang dapat dinyatakan dalam salah satu 'nominal' atau 'nyata' istilah, adalah:

* Pengeluaran konsumsi (C) atau "konsumsi," permintaan oleh rumah tangga dan tidak terikat individu; tekadnya digambarkan oleh fungsi konsumsi. Fungsi konsumsi adalah C = a + (mpc) (Y-T)
oa adalah otonomi konsumsi, mpc adalah kecenderungan mengkonsumsi marjinal, (YT) adalah pendapatan netto.

* Investasi domestik bruto swasta (I), seperti pengeluaran oleh perusahaan bisnis pada pembangunan pabrik. Ini termasuk semua pengeluaran sektor swasta ditujukan sebagai produksi beberapa konsumsi masa depan.
o Dalam ekonomi Keynesian, tidak semua swasta investasi domestik bruto dihitung sebagai bagian dari permintaan agregat. Banyak atau sebagian besar investasi dalam persediaan dapat disebabkan oleh pendek penurunan permintaan (akumulasi persediaan yang tidak direncanakan atau "over-produksi umum"). Model Keynesian perkiraan penurunan output nasional dan pendapatan bila ada investasi yang tidak direncanakan. (Inventarisasi akumulasi akan sesuai dengan kelebihan pasokan produk; dalam Pendapatan Nasional dan Produk Account, maka diperlakukan sebagai pembelian oleh produser.) Jadi, hanya yang direncanakan atau dimaksudkan atau diinginkan bagian dari investasi (IP) yang dihitung sebagai bagian permintaan agregat. (Jadi, saya tidak memasukkan 'investasi' dalam menjalankan atas atau tingkat persediaan semakin menipis.)
o Investasi dipengaruhi oleh output dan tingkat bunga (i). Akibatnya, kita dapat menulis sebagai aku (Y, i). Investasi memiliki hubungan positif dengan output dan hubungan negatif dengan tingkat bunga. Sebagai contoh, ketika Y naik, investasi akan meningkat.

* Kotor investasi pemerintah dan pengeluaran konsumsi (G).
* Net ekspor (NX dan kadang-kadang (XM)), yaitu, permintaan bersih oleh seluruh dunia untuk negara output.

Singkatnya, untuk satu negara pada waktu tertentu, agregat permintaan (D atau M) = C + Ip + G + (XM).

Macrovariables ini dibangun dari berbagai jenis microvariables dari harga masing-masing, sehingga variabel-variabel ini dinyatakan dalam (nyata atau nominal) istilah mata uang.
[sunting] Agregat kurva permintaan

Pemahaman tentang kurva permintaan agregat tergantung pada apakah itu diperiksa didasarkan pada perubahan dalam permintaan sebagai perubahan pendapatan, atau sebagai perubahan harga.
[sunting] Keynes salib
Artikel utama: Keynes salib
Diagram silang Keynesian

Dalam "salib Keynesian diagram," yang dikehendaki total pengeluaran (atau pengeluaran agregat, atau "permintaan agregat") kurva (diperlihatkan dengan warna biru) digambar sebagai sebuah garis meningkat karena konsumen akan memiliki permintaan yang lebih besar dengan kenaikan pendapatan netto, yang meningkat dengan total output nasional. Peningkatan ini disebabkan oleh hubungan positif antara konsumsi dan konsumen 'disposable pendapatan dalam fungsi konsumsi. Permintaan agregat dapat juga meningkat karena kenaikan investasi (karena efek pedal gas), sedangkan kenaikan ini akan berkurang jika impor dan kenaikan pendapatan pajak dengan pendapatan. Kesetimbangan dalam diagram ini terjadi di mana total permintaan, AD, sama dengan jumlah total output nasional, Y, (yang sesuai dengan total pendapatan nasional atau produksi). Di sini, total permintaan sama dengan total pasokan.

Dalam diagram, keseimbangan tingkat output dan permintaan ditentukan di mana pengeluaran yang diinginkan ini memotong kurva garis yang merepresentasikan persamaan dari total pendapatan dan output (AD = Y). Perpotongan memberikan output ekuilibrium, Y.

Gerakan ke arah ekuilibrium sebagian besar melalui perubahan-perubahan dalam persediaan yang menyebabkan perubahan dalam produksi dan pendapatan. Jika arus keluaran melebihi keseimbangan, persediaan menumpuk, mendorong usaha untuk mengurangi produksi, menggerakkan ekonomi ke arah ekuilibrium. Demikian pula, jika tingkat produksi di bawah ekuilibrium, lalu persediaan lari ke bawah, mendorong peningkatan produksi dan dengan demikian yang bergerak ke arah ekuilibrium. Proses keseimbangan ini terjadi ketika ekuilibrium stabil, yaitu, ketika garis AD kurang curam daripada AD = Y baris.

Tingkat ekuilibrium output menentukan tingkat ekuilibrium kerja dalam model. (Dalam pandangan yang dinamis, ini dihubungkan oleh Okun Undang-Undang.) Tidak ada alasan dalam model mengapa tingkat ekuilibrium pekerjaan harus sesuai dengan penyerapan tenaga kerja. Membawa pertimbangan lain mungkin menyiratkan korespondensi ini, walaupun.

Jika salah satu komponen permintaan agregat (C + Ip + G + NX) meningkat pada tiap tingkat pendapatan, misalnya karena bisnis menjadi lebih optimis tentang profitabilitas masa depan, bahwa seluruh AD menggeser baris ke atas. Hal ini menimbulkan pendapatan ekuilibrium dan output. Demikian pula, jika unsur-unsur AD jatuh, yang menggeser baris ke bawah dan menurunkan output ekuilibrium. (The AD = Y garis tidak pergeseran di bawah definisi yang digunakan di sini).
[sunting] Agregat permintaan-model penawaran agregat
Artikel utama: Model AD-AS

Kadang-kadang, terutama dalam buku pelajaran, "permintaan agregat" mengacu kepada seluruh kurva permintaan yang terlihat seperti itu pada umumnya Marshallian diagram penawaran dan permintaan.
320as & ad.jpg

Jadi, bahwa kita bisa merujuk pada suatu "agregat kuantitas yang diminta" (yd = C + Ip + G + NX secara real atau inflasi-istilah dikoreksi) pada suatu tingkat harga rata-rata agregat (seperti GDP deflator), P.

Dalam diagram ini, biasanya yang YD meningkat karena rata-rata tingkat harga (P) turun, seperti jalur AD dalam diagram. Alasan teoretis utama untuk ini adalah bahwa jika nominal uang beredar (Ms) adalah konstan, yang jatuh P menyiratkan bahwa sebenarnya uang beredar (Ms / P) naik, mendorong suku bunga lebih rendah dan pengeluaran yang lebih tinggi. Hal ini sering disebut "efek Keynes."

Hati-hati menggunakan gagasan dari teori penawaran dan permintaan, penawaran agregat dapat membantu menentukan sejauh mana peningkatan permintaan agregat menyebabkan peningkatan output atau bukan nyata dengan kenaikan harga (inflasi). Dalam diagram, kenaikan salah satu komponen dari AD (pada setiap P) menggeser kurva AD ke kanan. Hal ini meningkatkan baik tingkat produksi riil (Y) dan tingkat harga rata-rata (P).

Tetapi berbagai tingkat kegiatan ekonomi menyiratkan campuran yang berbeda output dan kenaikan harga. Seperti ditunjukkan, dengan sangat rendahnya tingkat produk domestik bruto riil dan dengan demikian jumlah besar sumber daya yang menganggur, sebagian besar ekonom dari sekolah Keynesian menyarankan bahwa sebagian besar perubahan akan dalam bentuk output dan kesempatan kerja meningkat. Ketika perekonomian semakin dekat dengan potensi output (Y *), kita akan melihat lebih banyak dan lebih banyak daripada kenaikan harga output meningkat sebagai AD meningkat.

Beyond Y *, ini semakin intens, sehingga kenaikan harga mendominasi. Lebih buruk lagi, tingkat output lebih besar dari Y * tidak dapat bertahan lama. The SEBAGAI adalah hubungan jangka pendek di sini. Jika ekonomi tetap di operasi di atas berpotensi, kurva AS akan bergeser ke kiri, membuat peningkatan output nyata fana.

Pada tingkat rendah Y, dunia lebih rumit. Pertama, sebagian besar pengalaman perekonomian industri modern sedikit, jika ada jatuh harga. Jadi kurva AS tidak mungkin bergeser ke bawah atau ke kanan. Kedua, ketika mereka melakukan pemotongan harga menderita (seperti di Jepang), dapat menyebabkan bencana deflasi.
[sunting] Marx kritik

Dalam ekonomi Marxis, persamaan permintaan agregat dengan pengeluaran pada GDP atau GNP ditolak sebagai palsu, pada dasar konseptual dan statistik.

Pertama, PDB sebagai ukuran nilai tambah menyingkirkan semua perantara pembelian barang dan jasa yang digunakan dalam produksi. Meskipun demikian, nilai tambah bruto tidak bisa begitu saja disamakan dengan permintaan akhir, sejauh termasuk transfer, pendapatan properti dan sebagian besar perdagangan barang bekas.

Kedua, Gross Output dari PDB yang diperoleh dengan mengurangi pengeluaran menengah, hanya meliputi aliran pendapatan atau pengeluaran dianggap sebagai yang berhubungan dengan produksi. Properti pendapatan dalam bentuk jenis bunga tertentu, transfer, sewa tanah dan menyadari capital gain dari penjualan aset dikecualikan dari output bruto dan PDB. Oleh karena itu, jika jumlah pendapatan properti (atau transfer) meningkat, meskipun PDB tetap konstan, pendapatan nasional tetap dapat meningkatkan penerimaan, dan akibatnya permintaan agregat juga dapat meningkat.

Ketiga, pembentukan modal tetap bruto hanya mengukur investasi dalam aktiva tetap produktif dan real estat, dan tidak merupakan total investasi, yang mencakup juga pembelian aset keuangan.

Keempat, pada prinsipnya PDB termasuk penjualan aset bekas kecuali yang diubah oleh beberapa kegiatan produktif sebelumnya (misalnya rekondisi mobil).

Akhirnya, pengeluaran pada PDB jelas mengabaikan penciptaan uang kredit oleh bank dan pemerintah, yang mendorong permintaan agregat.

Oleh karena itu, berpendapat, hasil tangkapan-semua gagasan Keynesian permintaan agregat:

* Mengaburkan distribusi pendapatan antara kelas sosial dengan kecenderungan yang berbeda untuk menyimpan, mengkonsumsi dan berinvestasi, dan
* Gagal untuk membedakan secara tepat antara berbagai jenis investasi dan pengeluaran konsumsi.

Menahan konsumsi dan tingkat tabungan yang lebih tinggi tidak secara otomatis berarti lebih banyak investasi, dan investasi yang lebih rendah tidak otomatis berarti pengeluaran konsumsi yang lebih tinggi. Dana dapat (sebagai Keynes sendiri mengakui) akan ditimbun.
[sunting] Utang

A Post-Keynesian teori permintaan agregat menekankan peran utang, yang mempertimbangkan komponen fundamental dari permintaan agregat. [4] Agregat permintaan pengeluaran, baik itu konsumsi, investasi, atau kategori lainnya. Pengeluaran yang berkaitan dengan pendapatan melalui:

Pendapatan - Pengeluaran = Tabungan Bersih

Mengatur ulang ini menghasilkan:

Menghabiskan = Pendapatan + Net Perubahan Utang

Dalam kata-kata: apa yang Anda habiskan adalah apa yang Anda peroleh, ditambah apa yang Anda meminjam: jika Anda menghabiskan $ 110 dan memperoleh $ 100, maka Anda harus bersih meminjam $ 10; sebaliknya jika Anda menghabiskan $ 90 dan menghasilkan $ 100, maka Anda memiliki tabungan bersih sebesar $ 10, atau telah mengurangi utang sebesar $ 10, untuk perubahan bersih hutang - $ 10.

Jika utang tumbuh atau menyusut perlahan-lahan sebagai persentase dari GDP, dampaknya terhadap permintaan agregat kecil; sebaliknya, jika utang adalah signifikan, maka perubahan dalam dinamika pertumbuhan utang dapat memiliki dampak signifikan pada permintaan agregat. Perubahan terkait utang dengan tingkat utang: [4] jika keseluruhan tingkat utang adalah 10% dari PDB dan 1% dari pinjaman tidak dilunasi, dampak ini PDB sebesar 1% dari 10% = 0,1% dari PDB, yang statistik kebisingan. Sebaliknya, jika tingkat utang adalah 300% dari GDP dan 1% dari pinjaman tidak dilunasi, dampak ini PDB sebesar 1% dari 300% = 3% dari PDB, yang signifikan: perubahan sebesar ini umumnya akan menyebabkan resesi. Demikian pula, perubahan dalam tingkat pengembalian (debitur membayar utang-utang mereka ke bawah) dampak permintaan agregat sebanding dengan tingkat utang. Jadi, seperti tingkat utang dalam suatu perekonomian tumbuh, perekonomian menjadi lebih peka terhadap dinamika utang, dan kredit ekonomi makro gelembung adalah perhatian. Sejak write-off dan tingkat tabungan kedua lonjakan dalam resesi, yang keduanya mengakibatkan penyusutan kredit, penurunan hasil permintaan agregat dapat memperburuk dan melanggengkan resesi di lingkaran setan.

Perspektif ini berasal dalam, dan terikat erat, utang-teori deflasi Irving Fisher, dan pengertian tentang gelembung kredit (kredit menjadi sisi lain dari utang), dan telah diuraikan di Post-Keynesian sekolah. [4 ] Jika keseluruhan tingkat utang meningkat setiap tahun, maka permintaan agregat melebihi Penghasilan oleh jumlah tersebut. Namun, jika tingkat utang berhenti naik dan bukannya mulai jatuh (jika "gelembung pecah"), kemudian jatuh pendek permintaan agregat pendapatan, dengan jumlah tabungan bersih (sebagian besar dalam bentuk pembayaran utang atau hutang menulis lepas, seperti seperti dalam kebangkrutan). Ini menyebabkan penurunan tiba-tiba dan berkelanjutan dalam permintaan agregat, dan shock ini dikatakan menjadi penyebab terdekat kelas krisis ekonomi, krisis keuangan dengan baik. Memang, penurunan tingkat utang tidak diperlukan - bahkan perlambatan dalam laju pertumbuhan utang menyebabkan penurunan permintaan agregat (relatif terhadap tahun pinjaman yang lebih tinggi). [5] Krisis-krisis ini kemudian berakhir ketika kredit mulai berkembang lagi, entah karena sebagian besar atau semua hutang telah dibayar kembali atau dihapuskan, atau karena alasan lain seperti di bawah ini.

Dari perspektif utang, resep Keynesian defisit pengeluaran pemerintah dalam menghadapi krisis ekonomi terdiri dari pemerintah dis-tabungan bersih (meningkatkan utang) untuk mengkompensasi kekurangan utang swasta: ia menggantikan utang swasta dengan utang publik. Termasuk mencari alternatif lain untuk memulai kembali pertumbuhan utang swasta ( "reflate gelembung"), atau memperlambat atau menghentikan jatuh; dan penghapusan utang, yang dengan menurunkan atau penghapusan utang kredit berhenti dari kontrak (karena tidak dapat jatuh di bawah nol) dan memungkinkan utang baik untuk menstabilkan atau tumbuh - ini sebagai efek lebih lanjut redistribusi kekayaan dari kreditor (yang menulis dari utang) kepada debitur (yang utang lega).