Sabtu, 21 Januari 2012

ILMU STATISTIK

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Perkembangan bisnis sampai saat ini telah berkembang dengan pesat, oleh karena itu untuk mendukung pekerjaan dalam bisnis tersebut dibutuhkan suatu cara yang dapat mempermudah dalam pelaksanaannya. Diantaranya yaitu dengan menerapkan metode statistik dalam pelajaran pengantar bisnis. Telah diketahui bahwa masalah-masalah ekonomi dapat dipelajari dengan baik melalui prosedur statistik dan saat ini statistik tersebut memegang peranan yang sangat penting di bidang bisnis. Dengan bantuan statistik diharapkan para manajer dapat menafsirkan berbagai macam data yang selalu dihadapinya. Seperti data upah, harga, penjualan, produk, laba dan sebagainya.
Pelajaran pengantar bisnis ini juga diharapkan dapat memperbarui kinerja atau struktur dalam tatacara menyelesaikan persoalan statistik dengan efektif dan efisien. Meskipun seorang manajer perusahaan tidak ahli statistik, tetapi ia harus mengetahui paling tidak konsep dasarnya serta istilah-istilah yang digunakan dalam statistik. Dengan berdasar hal tersebut untuk memenuhi tugas Pengantar Bisnis, maka kami berusaha menyusun makalah ini agar para pembaca nantinya lebih mengerti dan memahami masalah statistik.

1.2 Tujuan Pembahasan
Tujuan pembahasan makalah yang berjudul “Statistik” ini antara lain :
1.    Memperluas pengetahuan para pembaca mengenai hal-hal yang berhubungan dengan statistik, baik pengertian, fungsi statistik bagi perusahaan maupun bagian-bagian lain yang berhubungan dengan statistik.
2.    Menambah informasi yang lebih banyak lagi tentang bagaimana menyelesaikan masalah-masalah ekonomi dengan menggunakan prosedur statistik.
3.    Mengetahui peranan statistik yang sangat penting dalam bidang bisnis.
4.    Mempermudah dalam hal pekerjaan yang berhubungan dengan statistik, seperti data upah, harga, penjualan dan sebagainya.

BAB II
PEMBAHASAN

1.  PENGERTIAN DAN FUNGSI STATISTIK
1.1. Pengertian Statistik
Statistik adalah pengumpulan,penganalisisan, penafsiran dan presentasi informasi dalam bentuk angka.Tidaklah berlebihan untuk mengatakan bahwa ststistik,sepert akutansi merupakan bahasa bisnis.Meskipun manager perusahaan tidak harus ahli statistik tetapi dia harus mengetahui paling tidak konsep dasarnya serta istilah-istilah yang digunakan dalam statistik.Dengan bantuan statistik,para manager dapat menafsirkan berbagai macam data yang selalu dihadapinya,seperti data upah,harga, penjualan, produksi, laba dan sebagainya.

1.2. Fungsi Statistik Bagi Perusahaan
Sering beberapa tehnik statistik dipakai dalam setiap kegiatan di bidang bisnis.Statistik dapat membantu managemen dalam pengambilan keputusan. Beberapa manfaat yang diperoleh managemen dari statistik adalah (a) penghematan waktu, (b)mengabaikan pekerjaan yang tidak perlu, (c) dapat mengartikan sejumlah besar data, (d) untuk membuat ramalan.
Statistik tersebut dapat digunakan secara efektif dalam setiap bagian yang ada di perusahaan. Adapun bidang-bidang bisnis yang memerlukan tehnikstatistik antara lain :
a)      Bidang personalia
Dengan statistik manager personalia dapat mengetahui upah rata-rata dari seluruh karyawan perusahaan, dapat mengukur hasil ujian karyawan daan merumuskan suatu penilaian untuk promosi karyawan.


b)      Bidang pemasaran
Manager pemasaran dapat mengetahui apakah konsumen menyukai produk baru yang dikembangkannya (dengan melalui survey). Dengan statistik tersebut dapat dilakukan penilaian tentang survey penjualan, study penawaran dan permintaan, dan daerah penjualan baru.
c)      Bidang produksi
Statistik dapat dipakai oleh manager produksi untuk memeriksa ribuan suku cadang dengan hanya mengambil beberapa sampel saja. Selain itu juga dapat dilakukan pengawasan kualitas dan studi waktu.
d)     Bidang akutansi
Statistik dapat digunakan untuk menghitung penyusutan aktiva tetap secara matematis dan mempersiapkan sejumlah persediaan agar dapat selalu menyesuaikan dengan perubahan situasi (misalnya perubahan harga).
Bidang keuangan
Di bidang keuangan statistik dapat dipakai untuk menghitung rasio-rasio dan tingkat bunga serta dipakai untuk meramalkan perkembangan ekonomi.
2. SUMBER DAN PRESENTASI DATA
2.1. Sumber-sumber Intern
Data Intern adalah data yang berasal dari dalam organisasi.Laporan keuangan dan catatan-catatan akutansi merupakan sumber intern yang sangat penting dapat memberikan informasi tentang piutng, persediaan, pinjaman, uang kas, pembeli, product line, pembandingan penjualan berdasarkan daerah, tenaga penjualan, dan sebagainya. Catatan-catatan tersebut memberikan memberikan pengetahuan penting dalam bisnis.Beberapa perusahaan sudah menjalankan prosedur akutansi mereka dengan mesin sehingga pengumpulan data untuk tugas statistik lebih mudah.
Sumber data intern tersebut tidak hanya berasal dari data akutansi saja, tetapi juga dari catatan-catatan lain, seperti arsip kepegawaian pada bagian personalia. Bagian personalia dapat menyediakan data tentang perputaran karyawan, sikap karyawan, dan sebagainya. Bagian produksi dapat menyediakan informasi berupa tingkat kualitas bahan yang dibeli maupun kualitas barang yang di produksi. Bagian pemasaran juga dapat memberikan informasi tentang karakteristik pembeli, dan sebagainya.
2.1. Sumber-sumber Ekstern
Data ekstern data yang berasal dari luar peerusahaan.Informasi tersebut dapat di bedakan menjadi dua macam,yaitu: data primer dan data sekunder.
A.       Pengumpulan Data Primer
Data primer adalah materi informasi yang diperoleh peneliti secara langsung di tempat penelitian atau di suatu tempat yang menjadi objek penelitian.Pengumpulan data primer ini dapat di lakukan dengan berbagai cara,yaitu: (a) Observasi, (b) Survey.
a.       Observasi (pengamatan)
Dalam Observasi,peneliti tidak berhubungan langsung dengan respondennya (pihak yang diteliti). Ia hanya melihat sikap atau tingkah laku responden dan kemudian mencatatnya.Observasi tersebut tidak selalu dilakukan oleh individu tetapi dapat pula menggunakan mesin atau peralatan lain seperti audimeter.
b.      Survey
Banyak dari para peneliti yang menggunakan survey untuk mengumpulkan data.Dalam menjalankan survey,peneliti memerlukan suatu daftar pertanyaan yang digunakan sebagai pedoman.Hal ini dimaksudkan agar peneliti tidak menyimpang dari pokok penelitiannya. Adapula peneliti yang menggunakan daftar pertanyaan sederhana.
Jika peneliti berusaha mengumpulkan informasi dari semua sumber,hasilnya disebut sensus. Tetapi sensus ini sangat mahal biayanya. Oleh karena itu peneliti sering hanya memilih sekelompok sumber (orang) yang disebut sampel.Adapun cara-cara yang dapat dilakukan dalam survey adalah
§  Wawancara pribadi
§  Wawancara dengan surat
§  Wawncara dengan telepon
B.       Pengumpulan Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang dikumpulkan secara tidak langsung dari sumber-sumber lain, misalnya dari buku-buku, surat kabar, majalah atau dari lembaga lain. Penggunaan data sekunder ini dapat memperingan biaya serta memperpendek jangka waktu pengumpulannya,karena sudah disediakan oleh individu atau lembaga lain. Namun data sekunder ini mempunyai kelemahan antara lain : sering tidak tepat, sudah basi atau tidak sesuai dengan obyek yang diteliti.
Adapun lembaga-lembaga yang menyediakan data sekunder ini antara lain :
§  Biro pusat statistik
§  Lembaga-lembaga pemerintahan
§  Media massa
§  Universitas,dsb

3.1. Presentasi Data
            Kadang-kadang masih di anggap belum cukup dengan hanya mengumpulkan, menganalisis, dan menginterprestasikan data.Tapi perlu juga dilakukan presentasi data dalam suatu bentuk yang dapat mempermudah seseorang mengerti dan menggunakannya. Data statistik tersebut dapat ditunjukkan dengan 3 macam bentuk yang berbeda. Yaitu berupa :
·         Naskah laporan dapat digunakan untuk menunjukkan sejumlah data yang tidak banyak. Jika datanya cukup banyak cara ini akan membosankan untuk pembaca, dan dapat menyulitkan pengidentifikasiannya.
·         Tabel dapat digunakan untuk mengatur data agar lebih mudah dibaca. Namun dengan tabel saja kadang-kadang masih kurang enak dibaca,lebih-lebih untuk tabel yang sangat kompleks. Jika tabelnya sangat komplek, mungkin pembaca tidak dapat menemukan hubungan antara variabel-variabel di dalamnya. Untuk itu perlu juga disertakan sejumlah keterangan.
·         Gambar atau bagan atau diagram dapat digunakan untuk mengikat perhatian pembaca dan memperlihatkan hubungan-hubungan yang ada. Dengan gambar tersebut memungkinkan bagi kita untuk mengamati data secara keseluruhan. Banyak lembaga-lembaga yang sudah menggunakan grafik untuk membantu mereka dalam operasinya. Ada empat macam gambar yang dapat dipakai untuk presentasi data, Yaitu: (1) Gambar batang, (2) Pie diagram, (3) Diagram garis, (4) Pictograph.

(1).  Diagram Batang (Bar Chart)
Diagram batang ini biasanya dipakai untuk membandingkan dua kelompok data atau lebih. Contohnya dapat dilihat pada gambar 12.1.
Lebar masing-masing batang dibuat seragam supaya pembandingannya lebih mudah untuk diketahui. Skala yang dipakai untuk membandingkan selalu dimulai dari angka nol. Gambar tersebut diambilkan datanya dari Tabel 12.1, tentang distribusi industri di Indonesia tahun 1974-1975.
            (2). Pie Diagram
Pie Diagram digunakan untuk menguraikan atau menunjukkan beberaapa macam data menurut perbandingan tertentu dari keseluruhan. Pie Diagram diwujudkan dalam bentuk lingkaran dan pembagian masing-masing kelompok datanya terpusat pada sumbu lingkaran. Contoh pie diagram tersebut dapat dilihat pada gambar 12.2,  tentang distribusi industri di Indonesia tahun 1974-1975.
Kepala Daerah
Kepulauan
Industri Besar
Industri Sedang
Industri Kecil
Jumlah Persh
%
Jumlah Persh
%
Jumlah Persh
%
Sumatra
140
10,7
414
7,2
7.605
15,8
Jawa
1.089
83,4
4.924
85,7
33.859
70,2
Kalimantan
32
2,5
121
2,1
1.347
2,8
Sulawesi
17
1,3
149
2,6
3.658
7,6
Kepulauan lain
28
2,1
138
2,4
1.752
3,6
Jumlah
1.306
100
5.746
100
48.211
100
Tabel 12.1 Distribusi Industri di Indonesia Tahun 1974-1975

Gambar 12.2 Distribusi Industri di Indonesia 1974-1975.

(3). Diagram Garis
Diagram garis merupakan suatu bagan sederhana dan dapat dipakai secara efektif untuk membandingkan perubahan kondisi dalam beberapa waktu / periode. Sebagai contoh dapat dilihat diagram garis yang menunjukkan perbandingan penjualan tiga macam produk dari perusahaan ABC (lihat gambar 12.3).
        Seperti halnya dengan diagram batang, diagram garis juga memekai skala untuk perbandingan yang dimulai dari angka nol.
Gambar 12.3 Volume penjualan Perusahaan “ABC”

(4). Pictograph
        Pictograph ini hampir sama dengan diagram batang, hanya presentasinya ditunjukkan dalam bentuk gambar. Gambar tersebut menunjukkan informasi tentang perbedaan jumlah atau volume antara barang A dan barang B .
        Dalam praktek, pictograph ini tidak banyak di pakai sebab untuk menggambarnya relativ lebih sulit dibandingkan dengan yang lain.

3. METODE-METODE STATISTIK
            Badan atau bagan yang seperti digambarkan di muka dapat membantu dalam  perbandingan atau studi data untuk beberapa periode. Tetapi sering kali diperlukan juga penafsiran sejumlah angka atau suatu angka yang dapat menggambarkan suatu kondisi tertentu, atau dapat mewakili sejumlah angka yang lain. Angka-angka tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan metode-metode statistik seperti : (1) pengukuran rata-rata, (2) angka indeks. (3) time series, (4) kolerasi.
A.       Pengukuran Rata-rata
Para ahli statistik sering menggunakan pengukuran rata-rata untuk menentukan nilai tengah  dari sejumlah angka. Manager personalia misalnya, dapat menghitung umur rata-rata karyawannya, manager penjaualan dapat menghitung rata-rata penjualan per tahun, dan sebagainya ada 3 macam pengukuran rata-rata tersebut yaitu: (a) Mean, (b) Median, (c) Modus.

(a)                Mean
Pada umumnya,mean ini diartikan sebagai rata-rata. Mean dapat diperoleh dengan menjumlahkan beberapa angka, kemudian dibagi dengan banyaknya angka tersebut, atau dapat dinyatakan dengan rumus :

            X=∑X  ÷  N
            Dimana :
            X=Mean
                                                ∑X= Jumlah angka keseluruhan
                                                N= Banyaknya angka
Sebagai contoh penentuan mean ini akan diambilkan datanya dari tabel 12.2, tentang penghasilan atau gaji bulanan dari 10 pegawai. Dari tabel tersebut dapat dihitung meannya, yaitu sebesar Rp. 29.600
No. Urut
Nama pegawai
Gaji per Bulan
1
Simon
Rp. 20.000
2
Anjar
Rp. 50.000
3
Andi
Rp. 24.000
4
Slamet
Rp. 20.000
5
Rendi
Rp. 30.000
6
Agung
Rp. 36.000
7
Rehan
Rp. 28.000
8
Rendra
Rp. 24.000
9
Dita
Rp. 24.000
10
Purwanto
Rp. 40.000

Jumlah
Rp. 296.000


 Tabel 12.2 Gaji Bulanan 10 pegawai
           
            X=∑X ÷ N
            X= Rp. 296.000 : 10= Rp.29.600

Besarnya mean akan sangat dipengaruhi oleh besarnya variabel di dalam satu kelompok. Meskipun terdapat selisih dan penyebaran yang besar antara variabel terbesat dan terkecil dalam suatu kelompok, namun tidaklah sulit untuk mencari mean.Misalnya, satu dari sepuluh pegawai tersebut menerima gaji paling besar. Apabila seorang pegawai dikeluarkan dari kelompoknya maka mean dari 9 pegawai akan lebih kecil dari Rp. 29.600. Jadi, mean ini tidaklah menunjukkan sebagai indikator yang baik dalam distribusi semacam itu, kemudian apa yag dapat dipakai untuk mengukur data rata-rata dalam suatu distribusi yang tidak terpengaruh oleh nilai-nilai yang ekstrim?? Dalam hal ini ada dua, yaitu Median dan Modus.

(b)       Median
Median adalahNilai tengah dalam distribusi angka. Sebelum mencari median,data harus diurutkan dari nilai terkecil sampai nilai terbesar. Baru kemudian di cari nilai yang ada di tengah. Jadi data  dalam tabel 12.2  harus di urutkan  lebih dahulu seperti pada tabel 12.3 untuk mencari mediannya.


No. Urut
Nama pegawai
Gaji per Bulan
1
Simon
Rp. 20.000
2
Slamet
Rp. 20.000
3
Andi
Rp. 24.000
4
Rendra
Rp. 24.000
5
Dita
Rp. 24.000
6
Rehan
Rp. 28.000
7
Rendi
Rp. 30.000
8
Agung
Rp. 36.000
9
Purwanto
Rp. 40.000
10
Anjar
Rp. 50.000

Jumlah
Rp. 296.000
                                  













Tabel 12.3 Gaji bulanan 10 pegawai
Untuk menentukan median  dapatlah digunakan rumus sebagai berikut :

                        M= N+1
                                 2
Dimana :          M=Median
                         N= Banyaknya angka           



Dari contoh Tabel 12.3 di atas dapat diperoleh median sebesar :
                       
                        M=10+1 = 5,5
                                 2
Jadi, nilai (gaji) yang terletak pada urutan ke 5,5 dari tabel 12.3 terletak antara Dita dan Rehan atau antara Rp. 24.000 dan Rp. 28.000; apabila nilai tengahnya tidak ada, maka median dapat di tentukan dengan menambahkan kedua nilai tengah kemudian dibagi dua. Dengan demikian nilai tengah dapat diperoleh (Rp.24.000 + Rp.28.000) : 2 = Rp.26.000


(c)      Modus
Modus adalah angka paling banyak terdapat atu dipakai dalam daftar angka. Cara penentuan rata-rata dengan modus tersebut juga tidak akan terpengaruh nilai-nilai ekstrim. Dari contoh Tabel 12.3 di atas, Modusnya = Rp. 24.000, karena nilai tersebut dimiliki tiga orang yaitu, Andri, Rendra, Dita. Sedangkan angka-angka lain hanya dimiliki oleh satu atau dua orang saja.

B.            Angka Indeks
Untuk melengkapi gambaran kita tentang karakteristik sekelompok angka, kita akan membahas angka Indeks. Angka Indeks tersebut digunakan untuk membandingkan kegiatan perusahaan dalam satu periode dengan kegiatan yang sama pada periode waktu yang lain, atau membandingkan nilai rata-rata dari sekelompok variabel pada saat ini dengan nilai rata-rata selama periode dasar digunakan angka 100; sedangkan angka untuk periode lain ditentukan menurut angka pada periode dasar.
            Sebagai contoh : Indeks harga bahan makanan sekarang adalah 188,54 dengan tahun dasar 1977. Ini berarti ada kenaikan harga sebesar 88,54 dibandingkan dengan tahun 1977. Untuk mengetahui perkembangan indeks harga sejak tahun 1977 dapatlah di lihat pada Tabel 12.4


Kebutuhan Jenis Bahan Makanan Per Tahun
Per Keluarga
1977
1978
1979
Per Kg
Jumlah
Per Kg
Jumlah
Per Kg
Jumlah
Beras 300kg
130
39.000
170
51.000
240
72.000
Terigu 48kg
135
6.480
170
8.160
250
12.000
Telor 12kg
400
4.800
650
7.800
900
10.700
·         Jumlah

50.280

66.960

94.800
·         Indeks

100

133,17

188,54
   Tabel 12.4 Indeks Harga Bahan Makanan 1977-1979


Perhitungan indeks bahan makanan tersebut menggunakan tahun dasar 1977. Sehingga diperoleh indeks tahun 1978 = 133,17, dari (66.960 : 50.280) x 100. Sedangkan indeks tahun 1979 = 188,54 diperoleh dari (94.800 : 50.280)   x100.

C.            Time Series
Time Series adalah satu kelompok nilai atau angka dari beberapa variabel yang diperoleh melalui pengamatan secara periodis. Angka indeks dapat dimasukkan ke dalam time series karena biasanya angka indeks tersebut dibuat berdasarkan bulanan atau tahunan selama periode waktu yang lama. Jika sejumlah data diterapkan pada sebuah grafik, kita dapat mengetahui perkembangannya. Perkembangan tersebut dapat dibagi menjadi 3 macam yaitu (1) Secular trend, (2) seasonal variation, (3) cyclical atau irregular variation.
(1). Secular Trend
Banyak data yang dapat diperlihatkan, perkembangan dalam dalam jangka panjang baik naik maupun turun. Sebagai contoh : jumlah penduduk di Indonesia menunjukkan perubahan yang meningkat dari tahun ke tahun. Luas areal pertanian menunjukkan perubahan yang menurun selama beberapa tahun. Peningkatan atau penurunan dalam jangka panjang tersebut dinamakan Secular trend. Meskipun ada kemungkinan terjadi variasi peningkatan atau penurunan dari tahun ke tahun dalam series, tetapi untuk jangka panjang perubahan tersebut mempunyai satu arah.
Biasanya, terjadinya Secular Trend tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor :
a.         Untuk pertumbuhan penduduk Indonesia yang semakin kecil peningkatannya, dapat disebabkan oleh : Bertambah baiknya pemeliharaan kesehatan, peningkatan penghasilan, bertambah baiknya mutu makanan, dan sebagainya.
b.        Untuk penurunan areal pertanian di Jawa dapt disebabkan oleh : penghasilan rata-rata lebih rendah daripada di kota. Jumlah penduduk terus meningkat disertai dengan perluasan industri dan sebagainya.

(2) Seasonal Variation ( Variasi Musiman)
Sering terjadi adanya variasi musiman pada data time series selama satu periode. Variasi tersebut akan terlihat jelas apabila datanya dibuat grafik. Sebagai contoh :
a.         Pendapatan terbesar bagi perusahaan penerbangan adalah pada musim kemarau, dan pendapatan terendah dialami pada musim penghujan. Jadi, perubahan tersebut disebabkan adanya perubahan cuaca atau musim.
b.         Pendapatan toko serba ada akan mencapai titik tertinggi pada bulan menjelang Lebaran atau Natal, dan akan mencapai titik terendah sesudah itu. Jadi, perubahan tersebut terjadi karena disebabkan oleh peristiwa-peristiwa tahunan.

(3). Cyclical Variation (Variasi Skilis)
Variasi Skilis merupakan peningkatan dan penurunan yang dihubungkan dengan keadaan perekonomian. Seluruh kegiatan bisnis dapat dipengaruhi oleh keadaan perekonomian. Meskipun sebagian juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Pada perusahaan mobil misalnya, dalam keadaan bisnis masih ramai, penjualan cukup tinggi, tetapi pad keadaan bisnis yang lesu (resesi) penjualannya dapat menurun dengan tajam. Lain halnya dengan produsen bahan makanan yang kondisi bisnisnya banyak dipengaruhi  jumlah penduduk. Hal ini disebabkan karena penduduk selalu membutuhkan makanan.

D.           Kolerasi
Kolerasi adalah hubungan antara dua kelompok data/ variabel atau lebih.
Dengan kolerasi tersebut dapatlah ditaksir adanya suatu variabel yang tidak diketahui sebelumnya, sebagai contoh :
a.         Hubungan antara volume penjualan dengan biaya periklanan. Dapat diperkirakan, kalau biaya periklanan ditingkatkan maka volume penjualan akan meningkat pula. Ini berarti kedua variabel tersebut mempunyai kolerasi.
b.         Hubungan antara volume penjualan toko dengan pengeluaran masyarakat.
Dalam semua analisis kolerasi kita harus menentukan hubungan yang logis antara variabel-variabel berhubungan. Setelah hubungan ditentukan, tugas analisis tersebut selanjutnya adalah mencari sebab-sebab mengapa terjadi kolerasi diantara dua variabel tersebut.



4.  INTERPRETASI DATA DAN PENGGUNAAN BARU STATISTIK
            4.1. Interpretasi Data Statistik
            Dalam memanfaatkan data tentang kegiatan dibidang bisnis tidak hanya sekedar membuat grafik dan menghitung perubahan- perubahannya saja, tetapi juga perlu menginterpretasikan. Sebagai contoh :
1.        Bidang Personalia
Setelah diketahui tingkat gaji rata-rata dari pekerja, manager personalia dapat membandingkannya dengan gaji rata-rata untuk industri atau perusahaan saingan. Baru kemudian perlu dicari sebab-sebab terjadinya perbedaan.
2.        Bidang Pemasaran
Seorang analisis pasar dapat memperoleh jawabam-jawaban dari suatu daftar pertanyaan yang dikirimkan kepada sejumlah konsumen. Jika 45% dari konsumen mengatakan bahwa mereka tidak menyukai pelayanan perusahaan, ia akan berusaha untuk mengetahui  sebab-sebab mereka memberikan jawaban seperti itu.
Harus di ingat bahwa statistik itu merupakan alat yang dapat dipakai di dalam dunia bisnis.Data statistik yang dikumpulkan dapat melengkapi bahan untuk mengambil keputusan dan memberikan alasan. Fakta tersebut sudah seharusnya di interpretasikan, dan interpretasi yang baik memerlukan adanya keahlian, perhatian serta obyektivitas.

4.2.  Penggunaan Baru Statistik
            Dalam perkembangannya selama ini, terdapat penggunaan baru dari statistik, Yaitu : (1) Operation Research, (2) Ekonometri

(1)     Operation Research
Ada suatu pengetahuan yang mempunyai kaitan erat dengan bidang statistik, Yaitu Operation Research (O.R). Dapat dikatakan bahwa O.R merupakan Penerapan metode dan teknik ilmu pengetahuan secara terorganisir untuk masalah-masalah bidang bisnis dalam pemerintahan dan militer. Dalam hal ini, manager menggunakan pendekatan analistis sebagai dasar dalam mengambil keputusan.
            Pendekatan O.R. ini dilakukan untuk menentukan model dari suatu sistem. Model yang paling umum berupa persamaan dan rumus matematik yang menggambarkan sistem tersebut. Beberapa metode yang terdapat pada O.R. ini antara lain :
§  Metode Jalur Krisis
§  Metode Transportasi
§  Linier Programming
§  Teori Antrian
Meskipun termasuk alat atau bidang yang relatif baru, O.R telah memberikan pengaruh yang mendalam terhadap managemen persediaan, penjadwalan produksi, transportasi dan alokasi sumber-sumber kapita. Penerapan O.R. ini banyak ditentukan oleh faktor waktu dan tenaga ahli yang dapat melaksanakannya. Sekarang, O.R juga sudah diterapkan dengan baik di bidang periklanan, penggunaan O.R. ini akan semakin meluas di masa mendatang.

(2)     Ekonometri
Dengan adanya komputer, suatu penggunaan baru dari statistik telah ditemukan, disebut Ekonometri. Ekonometri digunakan untuk menelusur teori ekonomi dengan teknik statistik. Dalam ekonometri ini juga dipakai model-model dengan spesifikasi tertentu. Contoh penggunaan ekonometri adalah untuk meramalkan perjualan yang akan datang.