Sabtu, 21 Januari 2012

PERUSAHAAN DALAM SISTEM PEREKONOMIAN

PERUSAHAAN DALAM SISTEM PEREKONOMIAN

2.1 LATAR BELAKANG INDUSTRI DAN PERDAGANGAN
          Latar belakang industri dan perusahaan merupakan perkembangan secara historis dalam jangka panjang. Dimulai dari masyarakat primitive yang harus  memenuhi kebutuhannya sendiri, dengan cara berburu binatang, bertani atau bercocok tanam untuk mendapatkan kebutuhan, Setelah melalui tahap tersebut, cara atau pola hidup mereka berubah. Pada tahapan ini, kegiatan perdagangan mulai dilakukan, meskipun dalam lingkup yang sangat kecil, yakni system perekonomian dilakukan secara barter. Akhirnya mereka merasakan keuntungan dengan adanya pembagian kerja (spesialisasi). Dalam hal ini satu rumah tangga atau keluarga hanya membatasi diri terhadap produksi beberapa jenis barang. Semakin majunya suatu masyarakat membawa akibat yang lebih kompleks dalam perekonomian. Pertukaran tidak dilakukan secara barter, tetapi sudah meggunakan alat pembayaran berupa uang, sehingga utuk mendapatkan barang atau jasa, peranan uang dibutuhkan dalam hal ini.
          Pada masyarakat yang sudah maju, barang-barang dan jasa mudah didapat, baik untuk keperluan konsumsi maupun industri. Untuk menghasilkan barang dan jasa semacam ini peranan industri dan perusahaan sangat penting, oleh karena itu muncullah industri dan perusahaan untuk menjawab pertanyaan di atas.
          Sistem perekonomian suatu negara juga turut melatar belakangi terbentuknya industri dan perusahaan. Sistem perekonomian yang dipakai oleh setiap negara berbeda-beda. Ada empat bentuk system perekonomian yakni.
-Kapitalisme
          Dalam sistem perekonomian ini, seseorang bebas untuk memiliki kekayaan, memiliki perusahaan, bersaing secara bebas dalam pasar, seseorang bebas memiliki dan membuat barang atau jasa yang diinginkan. Kebebasan ini disebut dengan “Laissez Faire”. Seseorang bebas bertindak sejauh uang yang mereka miliki dan merupakan penggerak utama dari kegiatan perekonomian kapitali.
          Menurut Adam Smith dalam bukunya “The Wealth of Nation” menyebutkan adanya tangan tidak kentara dalam persaingan (invisible hand of competition). Hal ini berarti banyak individu yang memasuki dunia usaha tetapi karena perusahaan dapat berhasil dalam persaingan dengan perusahaan lain secara relatif dapat dikatakan bahwa yang kalah kurang efisien. Jadi dalm sistem kapitalis ini tedapat tiga pokok, yaitu:
(1) Hak milik atas barang modal ada ditangan orang perorang
(2) Harga barang atau jasa ditentukan oleh permintaan dan penawaran
(3) Dijamin adannya persaingan bebas, kebebasan untuk berdagang dan mempunyai pekerjaan, kebebasan untuk mengadakan kontras, dll
- Sosialisme
          Di negara-negara yang menganut faham sosialisme, pemerintahannya bersifat demokrasi. Dalam bidang perekonomian, pemerintah secara tidak langsung mendorong kegiatan ekonomi dengan merencanakan anggaran belanja, sistem perpajakan, ekspor, dll. Jadi di dalam perekonomian sosialisme, seseorang secara relatife bebas untuk memilih usaha atau pekerjaan yang diinginkan, tetapi pemerintah turut campur tangan dengan berusaha dengan berusaha menyesuaikan kebutuhan individu dengan keluhan masyarakat. Dalam hal ini, pemerintah hanya menguasi perusahaan-perusahaan yang vital bagi kepentingan masyarakat agar kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi dengan adil dan merata.
          Pada sistem perekonomian sosialis ini, perusahaan dianggap penting untuk mendukung perekonomian suatu negara agar kebutuhan dapat dipenuhi dengan lebih efisien. Dalam sistem ini, harta kekayaan dimiliki dan diselenggarakan oleh koperasi-koperasi produksi, serikat kerja, badan hukum masyarakat, dan organisasi lain atas dasar sukarela.
-Fasisme
          Fasisme juga merupakan suatu perekonomian dan bentuk pemerintahan (biasanya dictator). Dalam fasisme, juga disebut negeri usaha, pemerintah memiliki semua industri. Dalam hal ini orang bebas  memilih tempat yang diinginkan atas persetujuan pemerintah.
-Komunisme
          Di dalam perekonomian komunisme, peranan pasar untuk menentukan arah produksi hampir tidak ada. Perekonomian komunisme dikatakan sebagai ekonomi pemerintah yang bersifat totaliter atas keputusan ekonomi yang dibuat. Di sini, hak milik seseorang dihapuskan, semua masyarakat adalah karyawan negara. Kebebasan politik diawasi secara ketat.

2.2 PENGERTIAN PERUSAHAAN
          Sudah banyak definisi tentang perusahaan yang dikemukakan oleh para ahli, yang pada prinsipnya  tidak berbeda. Namun dari definisi yang dapat disimpulkan bahwa perusahaan dapat didefinisikan sebagai suatu organisasi produksi yang menggunakan dan koordinir sumber-sumber ekonomi untuk memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.
2.2.1 Organisasi
          Organisasi berasal dari kata organ yang bararti alat. Adanya satu alat produksi saja belum menimbulkan organsasi. Setelah diatur dan dikombinasikan dengan sumber-sumber ekonomi lainnya timbullah keharusan untuk mengadakan kerja sama secara efisien, efektif dan dapat hidup sebagaimana mestinya keadaan seperti ini dapat membentuk suatu organisasi.
          Organisasi sebagai suatu bentuk dan hubungan yang mempunyai sifat dinamis dalm arti dapat menyesuaikan diri kepada perubahan, pada hakekatnya merupakan suatu bemtuk yang dengan sadar diciptakan manusia untuk mencapai tujuan yang sudah diperhitungkan.
2.2.2 Produksi
          Dalam organisasi memungkinkan dilakukanya aktivitas produksi yaitu semua usaha yang ditunjukkan untuk menciptakan atau menaikkan utility..
Secara luas, usaha-usaha produksi dapat digulungkan kedalam:

a.     Produksi Langsung
Yaitu merupakan usaha-usaha untuk menghasilkan atau mendapatkan barang secara langsung, meliputi
-         Produksi Primer à Usaha untuk mendapatkan bahan-bahan langsung dari alam.
-         Produksi Sekunder à Usaha untuk mendapatkan bahan-bahan untuk mengolahnya menjadi barang lain.
b.    Kegiatan yang  Membantu Produksi Langsung
Kegiatan ini meliputi: Perdagangan ( Perdagangan besar, kecil, import, ekspor) dan kegiatan-kegiatan lain seperti distribusi, perbankan, perasuransian, penelitian pasar, dll.
c.       Produksi Tidak Langsung
Produksi tidak langsung ini tidak menaikkan nilai penggunaan ataupun tidak langsung dari alam, tetapi memberikan jasa-jasa yang sangat berguna bagi perusahaan. Sebagai contoh adalah kegiatan yang dilakukan oleh para akuntan, ilmiawan, polisi dan sebagainya.
2.2.3 Sumber-sumber Ekonom
          Pada pokoknya, sumber-sumber ekonomi (Faktor-faktor Produksi) yang digunakan oleh perusahaan dapat dikelompokkan ke dalam, manusia, uang, material, metode. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
-Manusia (Men)
Manusia disini tidak hanya berperan sebagai tenaga kerja di perusahaan, namun juga berperan sebagi konsumen dari produk perusahaan. Pada masa sekarang harus diusahakan agar tenaga kerja betul-betul menjadi teman atau pasangan bagi perusahaan untuk  mencapai tujuan perusahaan, sebab meskipun sudah banyak digunakan mesin-mesin tetapi faktor manusia masih tetap berperan di dalamnya. Perusahaan perlu memperhatikan bagaiman cara mengelolah tenaga kerja sebaik-baiknya.

-Uang (Money)
Uang atau modal usaha yaitu sejumlah uang atau barang yang dibeli dengan uang tersebut untuk membuat  produk yang lain. Barang modal disini adalah: Mesin, peralatan pabrik, alat transportasi, dll. Untuk itu, perusahaan harus mengusahakan bagaimana keuangan perusahaan dapat dikelola dengan cermat.
-Material (Materials)
Material ini sangat berpengaruh sekali terhadap kelancaran proses produksi, sebab merupakan faktor pendukung utama dalam proses produksi. Termasuk disini adalah bahan baku, bahan pembantu, tanah untuk proses produksi serta bahan lain sebagimana penunjang proses produksi.
-Metode
Yaitu merupakan suatu pelaksana kerja produktif misalkan pengambilan keputusan, pemberian ide atau inisiatif dan pemikiran yang kesemuanya itu ditujukan agar pengelolaan sumber-sumber ekonomi dapat berjalan lancer. Singkatnya didalam metode ini ialah pelaksanaan manajemen dalam perusahaan. Bagaimana agar dengan sumber ekonomi yang da serba terbatas itu dapat diwujudkan barang atau jasa yang dapat memuaskan konsumen serta member keuntungan bagi perusahaan. Sekarang ini, pemuasan kebutuhan masyarakat akan dapat tercapai apabila didukung oleh sistem pelayanan yang baik dari pihak perusahaan.
2.2.4 Kebutuhan
          Pengertian kebutuhan meliputi kebutuhan akan barang dan jasa. Sebuah perusahaan tidak akan dapat memenuhi semua kebutuhan manusia, melainkan hanya sebagian saja. Sedang sebagian yang lain dipenuhi oleh perusahaan yang lain pula.
2.2.5 Cara yang Menguntungkan
Agar tujuan perusahaan tercapai, maka semua aktivitas yang dilakukan harus menggunakan cara-cara yang menguntungkan, artinya cara-cara yang ditempuh tersebut harus memperhatikan prinsip efisiensi, namun cara yang ditempuh perusahaan berbeda. Perbedaan ini terletak pada:

-Bidang Operasi
Perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan (manufastur), perakitan (assembling), atau di bidang jasa, seperti: perbankan, pengangkutan, dll.
-Alat Produksi
Digunakan oleh perusahaan manufaktur berlainan dengan alat produksi yang dipakai oleh perusahaan perakitan, perdagangan atau jasa.
-Tujuan Perusahaan
Bergantung pada keinginan para pemilik atau sebagian besar dari penanam modal.

2.3 FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN IKLIM BISNIS
                Beberapa hal lagi perlu dipahami dalam kaitannya dengan sistem bisnis. Kita harus melihat hal-hal dan trend-trend nasional yang mempengaruhi iklim bisnis dari waktu ke waktu.
          Contoh yang paling ekstrim adalah terjadinya depresi yang hebat di Amerika Serikat pada tahun 1929. Negara-negara yang menderita  akibat depresi  yang dialami akan menyebabkan:
(a) melonjaknya tingkat pengangguran, artinya banyak orang yang kehilangan pekerjaan.
(b) banyak keluarga yang ”kehilangan” rumahnya.
(c) banyak simpanan di bank yang ikut lenyap karena bangkrutnya bank yang bersangkutan.
 (d) banyak perusahaan yang gulung tikar.
          John Maynard Keynes telah memberikan tinjauan tentan cara penyembuhan derita akibat depresi. Ia memandang bahwa tingkat kegiatan bisnis di sebuah sistem kapitalis tergantung pada kemauan para wiraswasta untuk menanamkan modal.
Ø  INVESTASI
Investasi adalah penggunaan sumber-sumber untuk menciptakan modal baru. Uang yang dikeluarkan untuk investasi baru tersebut akan memberikan pengaruh yang besar terhadap perekonomian. Dalam kenyataan, pengaruh tersebut lebih besar dibandingkan dengan jumlah uang yang beredar langsung pada investasi.
Ø  TABUNGAN
Jumlah yang diputuskan oleh para pekerja untuk ditabung akan menentukan kuat lemahnya multiplier. Semakin banyak tabungan berarti semakin sedikit pengeluaran dan semakin lemah multiplier tersebut. Tetapi, tabungan itu juga menjadi sumber untuk investasi modal di masa mendatang.
Ø  PEMERINTAH
Pemerintah dapat berperan sebagai pengelola sistem bisnis. Pemerintah mempunyai 2 kbijakan yaitu, kebijakan fiskal dan moneter. Melalui 2 kebijakan ini dapat mempengaruhi kegiatan bisnis, yaitu :
à Kebijakan Fiskal digunakan untuk mempengaruhi permintaan dengan meningkatkan pajak (mengurangi permintaan) atau meningkatkan pengeluaran  pemerintah (meningkatkan permintaan)
à Kebijakan Moneter berkaitan dengan pengelolaan supply uang untuk meningkatkan atau menurunkan permintaan.





2.4. PROBLEMA BISNIS YANG DIHADAPI SAAT INI
Tiga persoalan yang selalu mendapat perhatian dari pemerintah maupun masyarakat karena dapat mempengaruhi setiap konsumen dalam sistem bisnis kita adalah sebagai berikut :

-          INFLASI
Pada masa Pemerintah Orde Lama, tingkat inflasi di Indonesia cukup tinggi yang mencapai beberapa ratus persen. Mulai tahun 1970 an keadaannya jauh lebih karena pemerintah waktu itu dapat menekan tingkat inflasi.
Inflasi adalah suatu kenaikan harga-harga barang dan jasa secara umum dalam perekonomian. Para ekonom merasa bahwa inflasi itu merupakan suatu proses yang membatasi diri. Hal ini disebabkan oleh adanya ketidak-seimbangan antara permintaan dengan penawaran barang dan jasa. Jika permintaan turun atau penawaran meningkat, seharusnya tingkat inflasi lebih rendah.

-          PRODUKTIVITAS
Produktivitas adalah keluarnya barang dan jasa per unit tenaga kerja. Untuk meningkatakan produktivitas, orang tidak cukup hanya dengan bekerja keras, tetapi juga memerlukan peralatan dan metode kerja yang lebih baik.

- PENGANGGURAN
Pada umumnya pemutusan hubungan kerja ini terjadi karena perusahaan tidak mampu lagi membayar mereka sebagai akibat turunnya penghasilan (dari penjualan) secara dratis. Namun tidak mustahil jika kondisi perekonomian membaik yang berpangaruh juga pada kondisi perusahaan, maka pemutusan hubungan kerja ini dapat dibatalkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar